Tempat Pemasaran Cengkeh Dengan Distribusi Margin 5,37%

Tempat Pemasaran Cengkeh Dengan Distribusi Margin 5,37%

Konten [Tampil]

Tempat Pemasaran Cengkeh Dengan Distribusi Margin 5,37%

Produksi cengkeh dari tahun ke tahun tidak sama, pada suatu saat hasilnya relatif tinggi, dan pada saat lain produksinya rendah. Studi ini mengungkapkan tiga temuan. Pertama, mengidentifikasi struktur pasar cengkeh. Kedua, menganalisis Tempat Pemasaran Cengkeh yang terlibat dalam pemasaran cengkeh di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, dan Kabupaten Jembrana.

 

Terakhir, menganalisis kinerja pasar cengkeh di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Responden penelitian ini adalah 35 petani dan dua responden dari lembaga pemasaran.

 

Tempat Pemasaran Cengkeh

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui struktur pasar, kelembagaan pemasaran, dan Tempat Pemasaran Cengkeh menggunakan penelitian kualitatif deskriptif untuk menentukan margin dan distribusi margin pemasaran, dan pangsa petani menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.

Penjelasan: Berapa Modal Usaha Beras? Cukup 4 Jutaan

Hasil Penelitian Menunjukkan

1.   Pertama, struktur pasar cengkeh di Desa Penyaringan merupakan salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna yaitu struktur pasar oligopsoni.

2.   Kedua, Tempat Pemasaran Cengkeh yang terlibat dalam pemasaran cengkeh meliputi satu pengepul dan satu pedagang besar.

3.   Ketiga, ada satu saluran pemasaran, yaitu produsen (petani) - pengepul - pedagang besar - konsumen akhir.

 

Margin pemasaran pada saluran pemasaran cengkeh di Desa Penyaringan adalah Rp 7.000/kg untuk cengkeh kering dengan nilai distribusi margin pemasaran 5,37% sedangkan keuntungan 94,63%.

 

Margin pemasaran cengkeh adalah Rp. 4.342,86/kg untuk cengkeh basah, dengan margin distribusi 6,11% dan keuntungan 93,89%. Bagian petani yang diterima dalam saluran pemasaran cengkeh adalah 88,33% untuk cengkeh kering dan 78,28% untuk cengkeh basah.

 

Bagaimana Pemasaran cengkeh?

Tempat Pemasaran Cengkeh merupakan kegiatan yang meliputi jual beli cengkeh yang berfungsi untuk menyampaikan hasil dari tingkat petani cengkeh ke tangan konsumen sehingga terjadi proses tukar menukar. Pengecer adalah pedagang yang menjual cengkeh kepada konsumen dalam partai kecil.

 

Cengkeh atau cengkeh [Syzygium aromaticum] pernah menjadi tanaman primadona di sejumlah daerah di Provinsi Aceh. Misalnya di Kabupaten Aceh Besar, Kota Sabang, Simeulue, dan Aceh Barat Daya. Bunga tanaman ini telah menghidupi masyarakat, mulai dari pemilik kebun, pekerja, hingga pengepul.

 

Hasil panen yang melimpah dan harga jual yang tinggi membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Tempat Pemasaran Cengkeh juga berdampak pada masyarakat lain, petani cengkeh di Lamlhom, Kabupaten Lhoknga, dan Kabupaten Aceh Besar. Dikatakannya, masyarakat Lamlhom juga di pulau Aceh, Leupung, dan Lhoong telah menanam cengkeh sejak tahun 1960-an.

 

Saat itu saya bekerja sebagai pegawai Dinas Penerangan, Kementerian Penerangan yang bertugas di Provinsi, dan ikut menanam pada tahun 1970-an. Saat itu, penghasilan dari menanam cengkeh jauh lebih besar dari gajinya sebagai PNS.

 

Sebelum tahun 1990-an, harga sangat bagus. Sebagai perbandingan, 4-5 kg ​​sama dengan satu may atau 3,3 gram emas. Tempat Pemasaran Cengkeh banyak warga lainnya membangun rumah, dan membeli kendaraan bermotor, termasuk mobil. Dari hasil cengkeh, saya juga menyekolahkan anak-anak saya.

 

Muhammad melanjutkan, menanam cengkeh tidak sulit, karena tidak membutuhkan banyak pupuk dan hemat air. Jika tanaman lain seperti kelapa atau jagung harus dilindungi, antisipasi gangguan hewan.

 

Saat itu pemerintah memberikan monopoli penuh kepada BPPC untuk membeli dan menjual produksi cengkeh dari petani. Unsur BPPC terdiri dari koperasi unit desa dan PT. Kerta Niaga [BUMN], dan PT. Bunga Cengkeh Nasional.

 

Sebelum BPPC, petani bebas berjualan di mana saja dan harganya cukup tinggi. Setelah tahun 1992, panen tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Terakhir, biarkan taman atau juga menggantinya dengan tanaman lain.

 

Pada 21 Mei 1998, Orde Baru jatuh dan monopoli harga berakhir, meskipun harga belum ideal. Beberapa orang sudah mulai bekerja di kebun mereka lagi. Namun, masalah lain muncul, yaitu banyak pohon mati karena kekurangan air atau diserang hama.

 

Dalam bisnis cengkeh, Anda sebenarnya menjual bagian bunga dari pohon cengkeh. Bunganya banyak digunakan untuk campuran bahan rokok atau sebagai bumbu bumbu masakan.

Penjelasan: Keuntungan Jadi Agen RPK Bulog Lebih 2 Juta

Namun, sebenarnya cengkeh memiliki khasiat lain yang mulai dilirik masyarakat, misalnya untuk campuran produk perawatan kulit dan rambut hingga obat-obatan.

 

Menurut Kembauw dkk, juga ditemukan bahwa selama ini cengkeh mayoritas dijual dalam bentuk bunga kering, namun masih jarang yang mengolahnya menjadi minyak atsiri.

 

Selain aromanya yang harum, cengkeh merupakan tanaman herbal yang kaya akan antioksidan sehingga dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah kanker dan kerusakan sel.

 

Selain itu, mengandung eugenol yang melawan gumpalan dan meningkatkan sirkulasi darah.

 

Tidak hanya bunganya, daun cengkeh juga bisa digunakan untuk minuman herbal. Khasiatnya untuk kesehatan sudah terbukti, terutama untuk melancarkan pencernaan, mengobati sakit gigi, meredakan gangguan pernapasan, serta meredakan rasa sakit dan pegal.

 

Plantasi Cengkeh di Indonesia

Melansir Earth Journalism, cengkeh berbeda dengan tanaman lainnya. Tumbuh secara alami atau di luar di pegunungan yang dekat dengan laut.

 

Namun, bukan berarti tidak bisa dibudidayakan. Tercatat ada beberapa provinsi yang dikenal sebagai penghasil cengkeh terbesar di Indonesia, terutama di wilayah Maluku, Sulawesi, dan Jawa Timur.

 

Mereka adalah basis utama bisnis cengkeh di negeri ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir terjadi penurunan produksi akibat perubahan iklim. Melansir sumber yang sama, cengkeh merupakan tanaman yang cukup peka terhadap iklim dan suhu.

 

Dengan meningkatnya suhu dan kurangnya curah hujan, cengkeh akan menghasilkan hormon asam absisat (ABA) yang akan menghambat proses fotosintesis.

 

Di sisi lain, jika terjadi curah hujan yang berlebihan, cengkeh juga akan mengalami kelebihan hormon giberelin acid (GA) yang akan menambah jumlah daun dan menurunkan kemampuan untuk membentuk bunga.

 

Cengkeh harus tumbuh pada suhu ideal 25-32 derajat dengan curah hujan rata-rata 1500-3500 mm.

Penjelasan: Cara Beli Beras Bulog Dengan Harga Rp 8.300

Proses Produksi Cengkeh dan Perhitungan Profit

Merujuk pada Kembauw dkk, di kota Ambon proses produksi cengkeh memiliki dua mata rantai. Tempat Pemasaran Cengkeh pada rantai pertama berasal dari keluarga petani yang mengumpulkan hasil panennya ke pengumpul di satu desa.

 

Pengumpul kemudian menjualnya ke tengkulak atau pengepul skala besar kemudian menjualnya ke pabrik atau usaha lain yang membutuhkan bahan baku. Rantai kedua berasal dari petani yang langsung menjual cengkeh hasil panennya ke tengkulak besar.

 

Soal profit, Anda bisa melihat penelitian Lolowang, Palenewen, dan Mirah dalam Jurnal Ilmiah Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sam Ratulangi yang menghitung keuntungan petani cengkeh selama setahun atau satu kali panen di sebuah desa di Minahasa.

 

Diketahui, sekali panen, 30 petani responden rata-rata bisa mendapatkan penghasilan Rp 54 juta, artinya dalam sebulan mereka memperoleh penghasilan sekitar Rp 4,5 juta.

 

Tentunya perhitungan ini bisa berbeda-beda tergantung keberhasilan panen dan penyesuaian biaya produksi masing-masing petani.

 

Menurut data BPS, di Jawa Timur, kebun cengkeh terbesar terdapat di Pacitan, Malang, dan Trenggalek. Ini menjadi tanda bahwa cengkeh tidak hanya sebatas ditanam di tempat asalnya saja. Namun, dapat dibudidayakan di daerah lain dengan suhu dan iklim yang tepat.

 

Peluang Bisnis Cengkeh 

Masih meluncurkan Mordor Intelligence, permintaan Tempat Pemasaran Cengkeh terbesar cengkeh datang dari Uni Emirat Arab, India, China, dan Vietnam. Mereka tercatat sebagai importir utama cengkeh dari Indonesia. Kebanyakan untuk campuran bahan makanan atau bumbu.

 

Hal ini menjadi bukti bahwa Tempat Pemasaran Cengkeh masih menjadi komoditas yang menguntungkan dan diminati. Harga cengkeh di pasar global berkisar Rp 100.000 atau USD 7,5 per kilogram.

 

Namun tetap harus memangkas biaya produksi dan distribusi yang tidak sedikit. Untuk ini, sebagai seorang pebisnis, Anda tetap harus menghitung dengan cermat.

 

Jika mengacu pada rekomendasi Kembauw, dkk, sebenarnya ada peluang untuk memproduksi cengkeh dalam bentuk minyak atsiri.

 

Bisnis cengkeh dengan mengolahnya menjadi minyak atsiri dapat membuka kerjasama dengan produsen produk perawatan tubuh, mulai dari kosmetik, perawatan kulit, hingga obat-obatan. Tempat Pemasaran Cengkeh agar menjadi bahan pertimbangan jika Anda tertarik untuk menekuni bisnis ini nantinya.

 

Keuntungan dan Tantangan 

Bisnis cengkeh dinilai lebih ramah lingkungan. Tanaman ini tidak berpotensi besar merusak kualitas tanah seperti tanaman komoditas lain seperti kelapa sawit dan kedelai.

 

Fakta ini bisa menjadi nilai plus bagi para pebisnis yang peduli dengan isu lingkungan atau ingin membidik konsumen yang sadar, seperti pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat.

 

Namun, pengusaha cengkeh harus mewaspadai tantangan lain seperti perubahan Tempat Pemasaran Cengkeh dan iklim yang terbukti menurunkan kapasitas produksi tanaman.

 

Proses ekspor-impor akan terpengaruh oleh kenaikan harga BBM yang melonjak jika kondisi politik tidak kondusif seperti saat ini. Hingga tantangan proses produksi atau pemanenan membutuhkan banyak energi.

 

Permakultur Cengkeh 

Jika usaha cengkeh skala besar terkendala ketersediaan modal, Anda bisa mencoba permakultur. Ini adalah kegiatan pertanian skala kecil yang akhir-akhir ini menarik banyak orang. Cengkeh dapat ditanam asalkan berada pada media dan suhu serta iklim yang tepat.

 

Suhu Indonesia seharusnya ideal untuk cengkeh, terutama yang berada di dataran tinggi. Dengan permakultur, Anda mungkin tidak mendapatkan keuntungan maksimal seperti perkebunan skala besar.

 

Sebagai solusi, cengkeh dapat ditanam dengan tanaman komersial lain yang memiliki nilai guna. Misalnya, rempah-rempah atau tanaman herbal lainnya, buah-buahan, dan sayuran. Permakultur juga cocok bagi anda yang tidak berani berbisnis secara serius namun ingin berusaha memenuhi kebutuhan pribadi anda.

 

Permakultur mengikuti konsep peradaban di masa lalu di mana manusia bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, yang juga dikenal dengan swasembada.

 

Bukan untuk mengumpulkan keuntungan sebanyak mungkin. Ketika usaha Anda menanam cengkeh membuahkan hasil dan ada surplus, Anda bisa menjualnya sebagai penghasilan sampingan.

 

Cengkeh merupakan komoditas asli Indonesia yang telah dan sedang mendunia. Masih secara tradisional ditanam oleh petani kecil, yang berarti memiliki manfaat yang baik bagi pertumbuhan UMKM nasional. Sayangnya, dampak perubahan iklim tidak bisa dihindari.

 

Akhir Kata

Namun, bukan berarti peluang tersebut hilang sama sekali. Cobalah mencari Tempat Pemasaran Cengkeh dan langkah kecil dan baru untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.

 

Sumber: ejournal.unipas.ac.id, brainly.co.id, mongabay.co.id dan store.sirclo.com