Usaha Cabe Rumahan Panen Bisa Dilakukan 3-7 Hari Sekali

Usaha Cabe Rumahan Panen Bisa Dilakukan 3-7 Hari Sekali

Konten [Tampil]

Usaha Cabe Rumahan Panen Bisa Dilakukan 3-7 Hari Sekali

Teknik Usaha Cabe Rumahan yang baik dan benar akan memberikan peluang keberhasilan kita dalam mendapatkan hasil panen yang melimpah. Apalagi cabai merah merupakan komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat.

 

Cabai merah merupakan komoditas primadona bagi setiap rumah tangga. Selain permintaan pasar yang sangat besar, harganya juga cukup tinggi sehingga dapat menguntungkan bagi usaha agribisnis.

 

Usaha Cabe Rumahan

Seperti yang kita ketahui, kebanyakan masakan Indonesia menggunakan cabai merah sebagai bahan bumbunya. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas untuk kita konsumsi.

Penjelasan: Agen Cabe Kering Di Jakarta Menjual Cabe 100%

Cabai rawit merupakan sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Usaha Cabe Rumahan tidak sebatas hanya dilakukan di sawah atau ladang. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tanaman cabai rawit dapat ditanam di pekarangan rumah dalam polybag, pot, atau media lainnya.

 

Bibit cabai rawit bisa kita tanam di polybag kemudian bisa kita susun di rak atau di teras dan pekarangan agar modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha budidaya ini bisa dijalankan dengan modal yang kecil.

 

Bisa juga dijadikan ladang bisnis. Jika kita tidak mampu membeli cabai rawit yang harganya semakin melambung, mengapa cabai rawit tidak kita siapkan sendiri dan untuk kepentingan pasar, agar bisa menjadi Usaha Cabe Rumahan?

 

Usaha Cabe Rumahan memang memberikan keuntungan yang maksimal karena pasar sangat membutuhkannya, selain itu kita juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan masakan di rumah.

 

Persyaratan Tumbuh

Cabai rawit dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Tanaman cabai dapat tumbuh baik pada tanah yang gembur atau gembur, subur, dan banyak mengandung bahan organik, pH 6-7.

 

Teknis budidaya

1. Persemaian

1.   Wadah pembibitan menggunakan wadah yang tersedia seperti pot, polybag, atau nampan.

2.   Media persemaian terdiri dari campuran humus dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1.

3.   Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat selama 1 (satu) jam.

4.   Benih ditebarkan secara merata dalam wadah semai dan ditutup dengan lapisan tipis tanah halus.

5.   Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman dan pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan.

6.   Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu, memiliki 4-6 daun, dan tinggi 5-10 cm.

 

2. Wadah Tanam

Wadah tanam yang digunakan untuk model budidaya cabai di pekarangan sempit adalah pot atau polybag berukuran 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm. Panci harus dibor 4-5 lubang di bagian bawah sisi kiri dan kanan wadah agar air tidak menggenang.

 

3. Media Tanam

Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos, dengan perbandingan 1:1, 1:2, atau 1:3, tergantung tingkat kesuburan dan tekstur tanah. Media dimasukkan ke dalam pot atau polibag setinggi 2-3 cm dari bibir wadah.

 

4. Penanaman

Sebelum ditanam, media dalam pot atau polibag disiram terlebih dahulu hingga mencapai kapasitas lapang. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam sesuai dengan ukuran wadah semai ke dalam wadah tanam yang tersedia. Setiap pot atau polybag ditanam 1 benih.

 

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman pot meliputi:

1.   Pemupukan: pemupukan dilakukan pada umur 30 HST dengan TSP : 10 gr, KCl : 7 gr/tanaman, pada 45 HST dengan Urea 7 gr, pada 65 HST dengan NPK (15:15:15) sebanyak 10 gr /tanaman.

2.   Penyiraman dilakukan sesuai kondisi lapangan dengan volume penyiraman mencapai kapasitas lapang (air menetes dari polybag/pot).

3.   Tanaman yang tumbuh tidak normal atau mati ditanam kembali.

4.   Pemasangan ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh, terutama saat tanaman sudah berbuah. Acir terbuat dari bilah bambu atau kayu berukuran panjang 125 cm dengan diameter 1-2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam.

5.   Perempelan (pembuangan) tunas samping yang berada di bawah cabang utama. Tunas samping dicabut saat tanaman berumur 7-20 hari dan dilakukan sebanyak 2 - 3 kali.

6.   Jika ada tanaman yang terserang hama dan penyakit, segera ditangani secara mekanis (ditarik dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati.

 

6. Panen

Cabai merah dapat dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam. Panen bisa dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Buah cabai bisa dipanen hijau matang atau saat sudah matang tergantung kebutuhan keluarga.

Penjelasan: Usaha Distributor Cabe Dengan Modal 1 Juta

7. Pemasaran Cabai Rawit

Selain itu, kita bisa menjual langsung hasil usaha budidaya cabai rawit ini kepada pengepul yang menampungnya. Tidak menutup kemungkinan juga jika kita mensupply ke pelaku usaha lain yang menggunakan cabai rawit ini sebagai bahan baku pembuatan produknya, para pelaku Usaha Cabe Rumahan tersebut antara lain:

 

8. Pengolahan Bumbu Instan

Cabai rawit bisa diolah menjadi bumbu instan. Aneka jajanan bisa diketahui menggunakan bumbu pedas sebagai pelengkapnya. Sehingga pembudidaya cabai rawit dapat menjadi pemasok olahan bumbu instan untuk berbagai usaha jajanan yang membutuhkan pelengkap bumbu pedas pada produknya.

 

Industri Jamu dan Obat-Obatan

Cabai rawit tidak hanya berpotensi menjalankan bisnis dengan menggandeng berbagai bisnis makanan. Namun Usaha Cabe Rumahan juga bisa bekerjasama dengan industri jamu dan obat-obatan.

 

Seperti yang kita ketahui, saat ini sudah banyak jamu dan obat-obatan yang menggunakan cabai rawit sebagai pelengkap karena cabai rawit juga bermanfaat untuk kesehatan.

 

Modal Usaha Cabe Rumahan

Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini rincian perkiraan Bisnis Cabai Rumahan yang perlu disiapkan untuk memulai budidaya cabai rawit:

1.   Bibit cabai Rp. 24.000 per 10 gram.

2.   Pupuk Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000.

3.   Pestisida Rp. 300.000.

4.   Polybag Rp20.000 per kg.

5.   Peralatan Tanam dan lain-lain Rp. 500.000.

6.   Karyawan Rp 700.000 hingga Rp 1.000.000.

 

Modal ini belum termasuk tanah yang akan digunakan.

Jika ingin memulai dalam skala kecil, maka bisa menggunakan pekarangan atau menggunakan polybag. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan metode hidroponik ketika tidak ada lahan luas yang bisa digunakan.

 

Sedangkan untuk budidaya skala besar perlu menyiapkan lahan yang cukup luas. Pilihannya bisa menggunakan lahan milik sendiri, membeli lahan baru, atau menyewa lahan. Pemilihan lahan ini bisa berdampak pada besaran modal awal ya.

Penjelasan: Agen Cabe Rawit Surabaya Pengiriman Jam 6

Analisa Budidaya Cabe Di Pekarangan Rumah

Diasumsikan Anda hanya menanam 10 tanaman cabai. Di sini bibit bisa didapatkan dengan harga murah. Misalnya, satu tandan besar berisi 10 tanaman dihargai Rp 5 ribu.

 

Saat menanam, Anda hanya perlu menyediakan area kecil di halaman rumah. Silakan lakukan perawatan dengan memberikan pupuk organik atau sejenisnya, setidaknya biaya yang dibutuhkan sekitar 20 ribu (1 kilo pupuk) setiap kali Anda melakukan pemupukan.

 

Anda bisa melakukan pemupukan 4 kali sehingga total biayanya sekitar 80 ribu rupiah sampai panen. Namun pemupukan ini bisa diminimalisir, tergantung kondisi lahan itu sendiri.

 

Jadi total biayanya sekitar 85 ribu rupiah untuk penanaman dan pemupukan 10 tanaman cabai.

 

Saat cabai besar, hasil dari 10 tanaman cabai ini cukup banyak. Asumsikan Anda mendapatkan 1 kg cabai. Dan untuk harga tertinggi saat ini, cabai dihargai sekitar 70 ribu rupiah.

 

Jadi, sekali panen Anda masih minus 15 ribu rupiah. Namun menariknya, panen cabai sendiri cukup cepat saat mulai berbunga, sehingga kemungkinan Anda akan bisa memanennya 2 kali dalam seminggu.

 

Jika hasil panen per panen adalah 1 kg, maka dua kali panen akan mendapatkan 2 kg. Artinya harganya akan menjadi 140 ribu rupiah. Jadi kalau ditaksir akan mendapat untung sekitar 55 ribu rupiah. Itu belum dihitung pada minggu kedua dan ketiga.

 

Akhir Kata

Nah, bagaimana jika Anda Usaha Cabe Rumahan dalam jumlah banyak? Misalnya dengan membudidayakan ratusan, bahkan ribuan tanaman, tentu hasilnya akan jauh lebih besar.

 

Sumber: pinhome.id, cybex.pertanian.go.id dan tabloidpeluangusaha.com