Teknik Usaha Cabe Rumahan yang baik dan benar akan memberikan peluang keberhasilan kita dalam mendapatkan hasil panen yang melimpah. Apalagi cabai merah merupakan komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Cabai merah merupakan
komoditas primadona bagi setiap rumah tangga. Selain permintaan pasar yang
sangat besar, harganya juga cukup tinggi sehingga dapat menguntungkan bagi
usaha agribisnis.
Usaha Cabe Rumahan
Seperti yang kita
ketahui, kebanyakan masakan Indonesia menggunakan cabai merah sebagai bahan
bumbunya. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas untuk
kita konsumsi.
Penjelasan: Agen Cabe Kering Di Jakarta Menjual Cabe 100%
Cabai rawit merupakan
sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Usaha Cabe Rumahan tidak sebatas hanya dilakukan di sawah atau
ladang. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tanaman cabai rawit dapat
ditanam di pekarangan rumah dalam polybag, pot, atau media lainnya.
Bibit cabai rawit bisa
kita tanam di polybag kemudian bisa kita susun di rak atau di teras dan
pekarangan agar modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha budidaya ini bisa
dijalankan dengan modal yang kecil.
Bisa juga dijadikan
ladang bisnis. Jika kita tidak mampu membeli cabai rawit yang harganya semakin
melambung, mengapa cabai rawit tidak kita siapkan sendiri dan untuk kepentingan
pasar, agar bisa menjadi Usaha Cabe
Rumahan?
Usaha
Cabe Rumahan memang
memberikan keuntungan yang maksimal karena pasar sangat membutuhkannya, selain
itu kita juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan masakan di rumah.
Persyaratan Tumbuh
Cabai rawit dapat
dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 0-1000
m dpl. Tanaman cabai dapat tumbuh baik pada tanah yang gembur atau gembur,
subur, dan banyak mengandung bahan organik, pH 6-7.
Teknis budidaya
1. Persemaian
1.
Wadah
pembibitan menggunakan wadah yang tersedia seperti pot, polybag, atau nampan.
2.
Media
persemaian terdiri dari campuran humus dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1.
3.
Sebelum
disemai, benih direndam dalam air hangat selama 1 (satu) jam.
4.
Benih
ditebarkan secara merata dalam wadah semai dan ditutup dengan lapisan tipis
tanah halus.
5.
Pemeliharaan
bibit meliputi penyiraman dan pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan
sesuai dengan kondisi lapangan.
6.
Bibit
siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu, memiliki 4-6 daun, dan tinggi 5-10 cm.
2. Wadah Tanam
Wadah tanam yang
digunakan untuk model budidaya cabai di pekarangan sempit adalah pot atau
polybag berukuran 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm. Panci harus dibor 4-5 lubang
di bagian bawah sisi kiri dan kanan wadah agar air tidak menggenang.
3. Media Tanam
Media tanam yang
digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos, dengan
perbandingan 1:1, 1:2, atau 1:3, tergantung tingkat kesuburan dan tekstur
tanah. Media dimasukkan ke dalam pot atau polibag setinggi 2-3 cm dari bibir
wadah.
4. Penanaman
Sebelum ditanam, media
dalam pot atau polibag disiram terlebih dahulu hingga mencapai kapasitas
lapang. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam sesuai dengan ukuran
wadah semai ke dalam wadah tanam yang tersedia. Setiap pot atau polybag ditanam
1 benih.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman pot
meliputi:
1.
Pemupukan:
pemupukan dilakukan pada umur 30 HST dengan TSP : 10 gr, KCl : 7 gr/tanaman,
pada 45 HST dengan Urea 7 gr, pada 65 HST dengan NPK (15:15:15) sebanyak 10 gr
/tanaman.
2.
Penyiraman
dilakukan sesuai kondisi lapangan dengan volume penyiraman mencapai kapasitas
lapang (air menetes dari polybag/pot).
3.
Tanaman
yang tumbuh tidak normal atau mati ditanam kembali.
4.
Pemasangan
ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh, terutama saat tanaman sudah
berbuah. Acir terbuat dari bilah bambu atau kayu berukuran panjang 125 cm
dengan diameter 1-2 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada umur 1 bulan setelah
tanam.
5.
Perempelan
(pembuangan) tunas samping yang berada di bawah cabang utama. Tunas samping
dicabut saat tanaman berumur 7-20 hari dan dilakukan sebanyak 2 - 3 kali.
6.
Jika
ada tanaman yang terserang hama dan penyakit, segera ditangani secara mekanis
(ditarik dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati.
6. Panen
Cabai merah dapat dipanen
pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam. Panen bisa dilakukan setiap
3-7 hari sekali. Buah cabai bisa dipanen hijau matang atau saat sudah matang
tergantung kebutuhan keluarga.
Penjelasan: Usaha Distributor Cabe Dengan Modal 1 Juta
7. Pemasaran Cabai Rawit
Selain itu, kita bisa
menjual langsung hasil usaha budidaya cabai rawit ini kepada pengepul yang
menampungnya. Tidak menutup kemungkinan juga jika kita mensupply ke pelaku
usaha lain yang menggunakan cabai rawit ini sebagai bahan baku pembuatan
produknya, para pelaku Usaha Cabe
Rumahan tersebut antara lain:
8. Pengolahan Bumbu Instan
Cabai rawit bisa diolah
menjadi bumbu instan. Aneka jajanan bisa diketahui menggunakan bumbu pedas
sebagai pelengkapnya. Sehingga pembudidaya cabai rawit dapat menjadi pemasok
olahan bumbu instan untuk berbagai usaha jajanan yang membutuhkan pelengkap
bumbu pedas pada produknya.
Industri Jamu dan Obat-Obatan
Cabai rawit tidak hanya
berpotensi menjalankan bisnis dengan menggandeng berbagai bisnis makanan. Namun
Usaha Cabe Rumahan juga bisa
bekerjasama dengan industri jamu dan obat-obatan.
Seperti yang kita
ketahui, saat ini sudah banyak jamu dan obat-obatan yang menggunakan cabai
rawit sebagai pelengkap karena cabai rawit juga bermanfaat untuk kesehatan.
Modal Usaha
Cabe Rumahan
Sebagai bahan
pertimbangan, berikut ini rincian perkiraan Bisnis Cabai Rumahan yang perlu
disiapkan untuk memulai budidaya cabai rawit:
1.
Bibit
cabai Rp. 24.000 per 10 gram.
2.
Pupuk
Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000.
3.
Pestisida
Rp. 300.000.
4.
Polybag
Rp20.000 per kg.
5.
Peralatan
Tanam dan lain-lain Rp. 500.000.
6.
Karyawan
Rp 700.000 hingga Rp 1.000.000.
Modal ini belum termasuk
tanah yang akan digunakan.
Jika ingin memulai dalam
skala kecil, maka bisa menggunakan pekarangan atau menggunakan polybag. Selain
itu, Anda juga bisa menerapkan metode hidroponik ketika tidak ada lahan luas
yang bisa digunakan.
Sedangkan untuk budidaya
skala besar perlu menyiapkan lahan yang cukup luas. Pilihannya bisa menggunakan
lahan milik sendiri, membeli lahan baru, atau menyewa lahan. Pemilihan lahan
ini bisa berdampak pada besaran modal awal ya.
Penjelasan: Agen Cabe Rawit Surabaya Pengiriman Jam 6
Analisa Budidaya Cabe Di Pekarangan Rumah
Diasumsikan Anda hanya
menanam 10 tanaman cabai. Di sini bibit bisa didapatkan dengan harga murah.
Misalnya, satu tandan besar berisi 10 tanaman dihargai Rp 5 ribu.
Saat menanam, Anda hanya
perlu menyediakan area kecil di halaman rumah. Silakan lakukan perawatan dengan
memberikan pupuk organik atau sejenisnya, setidaknya biaya yang dibutuhkan
sekitar 20 ribu (1 kilo pupuk) setiap kali Anda melakukan pemupukan.
Anda bisa melakukan
pemupukan 4 kali sehingga total biayanya sekitar 80 ribu rupiah sampai panen.
Namun pemupukan ini bisa diminimalisir, tergantung kondisi lahan itu sendiri.
Jadi total biayanya
sekitar 85 ribu rupiah untuk penanaman dan pemupukan 10 tanaman cabai.
Saat cabai besar, hasil
dari 10 tanaman cabai ini cukup banyak. Asumsikan Anda mendapatkan 1 kg cabai.
Dan untuk harga tertinggi saat ini, cabai dihargai sekitar 70 ribu rupiah.
Jadi, sekali panen Anda
masih minus 15 ribu rupiah. Namun menariknya, panen cabai sendiri cukup cepat
saat mulai berbunga, sehingga kemungkinan Anda akan bisa memanennya 2 kali
dalam seminggu.
Jika hasil panen per
panen adalah 1 kg, maka dua kali panen akan mendapatkan 2 kg. Artinya harganya
akan menjadi 140 ribu rupiah. Jadi kalau ditaksir akan mendapat untung sekitar
55 ribu rupiah. Itu belum dihitung pada minggu kedua dan ketiga.
Akhir Kata
Nah, bagaimana jika Anda Usaha Cabe Rumahan dalam jumlah banyak?
Misalnya dengan membudidayakan ratusan, bahkan ribuan tanaman, tentu hasilnya
akan jauh lebih besar.
Sumber: pinhome.id,
cybex.pertanian.go.id dan tabloidpeluangusaha.com