Angkringan adalah warung makan tradisional Jawa yang menyajikan berbagai jenis makanan, termasuk nasi, mie, dan makanan ringan. Franchise Angkringan Jakarta merupakan destinasi kuliner yang populer di Indonesia, terutama di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, angkringan telah menjadi bisnis waralaba yang populer di Indonesia.
Franchise Angkringan Jakarta
Salah satu Franchise Angkringan Jakarta yang
paling populer di Jakarta adalah Angkringan Dago Coffee, yang didirikan pada
tahun 2012 dan memiliki 10-20 unit waralaba. Waralaba populer lainnya adalah
Angkringan Jogja Mas Arie, yang menawarkan paket waralaba yang mencakup
penggunaan merek, neon box kecil, spanduk besar, dan seragam untuk karyawan.
Biaya waralaba tidak
termasuk gerobak dan peralatan untuk berjualan, tetapi perusahaan dapat
menyediakan paket lengkap.
Meskipun membuka waralaba
dapat memberikan merek yang sudah dikenal dengan kampanye pemasaran yang
disesuaikan dengan baik dan bantuan pemilik waralaba, beberapa pengusaha
memilih untuk membuka bisnis angkringan mereka sendiri. Namun, membuka bisnis
tanpa mempertimbangkan prosedur operasi standar dan bimbingan dapat menimbulkan
tantangan.
Di Jakarta, ada banyak
warung angkringan yang menawarkan harga yang terjangkau dibandingkan dengan
restoran lainnya. Beberapa warung angkringan yang direkomendasikan di Jakarta
antara lain Angkringan Si Non di Kemayoran dan Angkringan Nasi Kucing
Fatmawati.
Daftar Franchise Angkringan Jakarta
Angkringan adalah jenis
makanan jalanan yang populer di Indonesia, ditandai dengan warung atau gerobak
kecil yang menjual berbagai hidangan dengan harga terjangkau. Meskipun
angkringan biasanya diasosiasikan dengan kota Yogyakarta, namun ada juga banyak
Franchise Angkringan Jakarta dan
kota-kota lain di Indonesia. Berikut adalah beberapa Franchise Angkringan yang
mungkin bisa Anda coba di Jakarta:
1. Angkringan Solo
Waralaba ini berasal dari
Solo, Jawa Tengah, dan sekarang telah berkembang ke berbagai kota di Indonesia,
termasuk Jakarta. Menu yang ditawarkan meliputi hidangan tradisional Jawa
seperti nasi kucing, sate kere, dan wedang jahe.
2. Angkringan Sate Buntel
Waralaba ini terkenal
dengan sate buntel, sejenis sate daging yang dibungkus dengan lapisan lemak
sebelum dibakar. Mereka juga menyajikan hidangan lain seperti nasi kucing dan
soto.
3. Angkringan Lik Man
Waralaba ini terkenal
dengan hidangan khasnya, nasi campur Lik Man, yang terdiri dari nasi yang
disajikan dengan berbagai lauk seperti ayam goreng, rendang, dan tempe.
4. Angkringan Tugu Pahlawan
Waralaba ini terletak di
dekat monumen Tugu Pahlawan di Jakarta Pusat dan menyajikan berbagai hidangan
tradisional Jawa seperti gudeg, nasi uduk, dan sate ayam.
5. Angkringan Mbah Cemplung
Waralaba ini terletak di
Jakarta Barat dan dikenal dengan harga yang terjangkau dan porsi yang besar.
Menu mereka meliputi berbagai jenis hidangan nasi, gorengan, dan minuman
seperti wedang jahe dan es cendol.
Perlu diingat bahwa
daftar ini belum lengkap dan masih banyak Franchise
Angkringan Jakarta yang bisa Anda jelajahi.
Apa saja persyaratan untuk membuka waralaba Angkringan?
Berdasarkan hasil
pencarian yang ada, persyaratan untuk membuka waralaba angkringan di Indonesia
bisa berbeda-beda, tergantung dari perusahaan waralabanya. Sebagai contoh,
Angkringan Jogja Mas Arie menawarkan paket waralaba yang mencakup hak
penggunaan merek, neon box kecil, spanduk besar, dan satu seragam untuk setiap
karyawan.
Biaya waralaba tidak
ditentukan. Di sisi lain, Angkringan Coffee Dago, yang merupakan salah satu
waralaba kafe paling populer di Indonesia, membutuhkan investasi awal sebesar
Rp. 600.000 hingga Rp. 1.000.000.
Secara umum, untuk
mengoperasikan restoran atau kafe di Indonesia, termasuk waralaba angkringan,
pemilik bisnis harus mendaftarkan perseroan terbatas (PT) di Indonesia.
Orang asing yang ingin
membuka bisnis restoran di Indonesia memiliki dua pilihan: mendaftarkan
perusahaan penanaman modal asing (PMA) atau mendirikan perusahaan lokal.
Setelah LLC terdaftar, pemilik bisnis harus mengajukan permohonan izin restoran
ke dinas pariwisata pemerintah setempat.
Proses pengajuan dapat
bervariasi tergantung pada lokasi, dan izin terpisah mungkin diperlukan untuk
memastikan izin disetujui.
Penting untuk dicatat
bahwa membuka waralaba atau bisnis apa pun di Indonesia memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sebagai contoh, membuka waralaba mungkin membutuhkan investasi awal
yang besar, tetapi juga memberikan merek yang sudah mapan dan dukungan dari
pemilik waralaba.
Di sisi lain, membuka
bisnis secara mandiri mungkin membutuhkan investasi yang lebih sedikit, tetapi
mungkin juga membutuhkan lebih banyak upaya untuk membangun merek dan menarik
pelanggan.
Apa
saja persyaratan untuk membuka
Franchise Angkringan Jakarta?
Untuk membuka Franchise Angkringan Jakarta, Anda bisa
bermitra dengan Angkringan Jogja Mas Arie.
Biaya waralaba sudah
termasuk penggunaan merek, neon box berukuran kecil, spanduk besar Angkringan
Jogja Mas Arie, dan satu set seragam untuk satu orang karyawan. Waralaba tidak
termasuk gerobak dan peralatan untuk berjualan, namun dapat disediakan paket
lengkap.
Waralaba menawarkan harga
dasar khusus untuk semua bahan baku, dan konsultasi gratis jika Angkringan Arie
mengalami krisis. Waralaba juga membantu dalam pemasaran dan publisitas cabang
baru, dengan setidaknya satu posting per bulan di media sosial dan bantuan
dalam membuat konten video. Waralaba ini juga memberikan kesempatan untuk
magang bagi karyawan selama tiga jam.
Untuk mengoperasikan
bisnis restoran di Indonesia, termasuk waralaba Angkringan, seseorang harus
terlebih dahulu mendaftarkan perseroan terbatas (PT) di Indonesia. Orang asing
yang ingin membuka bisnis restoran di Indonesia memiliki dua pilihan:
mendaftarkan perusahaan investasi asing langsung atau perusahaan lokal.
Setelah mendaftarkan
perusahaan, pemilik bisnis harus mengajukan permohonan izin restoran ke dinas
pariwisata setempat. Untuk Jakarta, permohonan akan dilakukan di kantor
gubernur. Izin terpisah juga diperlukan untuk memastikan izin restoran
disetujui.
Berapa Investasi Awal Untuk Waralaba Angkringan?
Investasi awal untuk Franchise Angkringan Jakarta bervariasi
tergantung pada merek waralaba. Menurut topfranchise.com, investasi awal untuk
waralaba Angkringan Coffee Dago adalah antara Rp 600.000 hingga Rp 1.500.000.
Sementara itu, investasi
awal untuk waralaba Heerlijk Café berkisar antara Rp. 180.000 hingga Rp.
700.000, dengan biaya royalti 5%. Waralaba BoyBen membutuhkan investasi awal
sebesar Rp. 760.000.
Di sisi lain, membuka bisnis
Angkringan tanpa waralaba bisa lebih murah karena tidak perlu membayar biaya
royalti. Menurut mandiribisnis.com, membuka bisnis Angkringan tanpa waralaba
membutuhkan persiapan fisik, dan biaya pembukaan bisnis tergantung pada lokasi,
peralatan, dan pemasaran.
Waralaba Angkringan Jogja
Mas Arie menawarkan kemitraan terbuka atau waralaba dengan biaya yang sudah
termasuk penggunaan merek, neon box berukuran kecil, spanduk berukuran besar,
dan seragam untuk satu orang karyawan. Namun, jumlah pasti investasi awal untuk
waralaba ini tidak disediakan dalam hasil pencarian.
Modal Franchise Angkringan Jakarta
Berikut adalah contoh
perhitungan modal Franchise Angkringan
Jakarta:
1. Angkringan
Solo
·
Biaya
franchise: sekitar Rp 50 juta
·
Biaya
sewa tempat: sekitar Rp 20 juta/tahun
·
Biaya
peralatan dan perlengkapan: sekitar Rp 15 juta
·
Biaya
bahan baku: sekitar Rp 10 juta/bulan
·
Total
modal awal: sekitar Rp 95 juta
2.
Angkringan Sate Buntel
· Biaya franchise: sekitar Rp 30 juta
· Biaya sewa tempat: sekitar Rp 15
juta/tahun
· Biaya peralatan dan perlengkapan:
sekitar Rp 20 juta
· Biaya bahan baku: sekitar Rp 8
juta/bulan
· Total modal awal: sekitar Rp 73 juta
3.
Angkringan Lik Man
· Biaya franchise: sekitar Rp 40 juta
· Biaya sewa tempat: sekitar Rp 25
juta/tahun
· Biaya peralatan dan perlengkapan:
sekitar Rp 25 juta
· Biaya bahan baku: sekitar Rp 12
juta/bulan
· Total modal awal: sekitar Rp 102 juta
4.
Angkringan Tugu Pahlawan
· Biaya franchise: sekitar Rp 35 juta
· Biaya sewa tempat: sekitar Rp 18
juta/tahun
· Biaya peralatan dan perlengkapan:
sekitar Rp 18 juta
· Biaya bahan baku: sekitar Rp 10
juta/bulan
· Total modal awal: sekitar Rp 81 juta
5.
Angkringan Mbah Cemplung
· Biaya franchise: sekitar Rp 25 juta
· Biaya sewa tempat: sekitar Rp 12
juta/tahun
· Biaya peralatan dan perlengkapan:
sekitar Rp 15 juta
· Biaya bahan baku: sekitar Rp 6
juta/bulan
· Total modal awal: sekitar Rp 58 juta
Catatan
Perlu diingat bahwa
perhitungan modal di atas hanyalah perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung
pada lokasi, ukuran angkringan, dan kebijakan Franchise Angkringan Jakarta yang berbeda. Selain itu, selalu
perhatikan pengeluaran bulanan seperti biaya operasional, gaji karyawan, dan
biaya lainnya agar bisnis dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan
keuntungan yang memadai.