Franchise Angkringan Jakarta Biaya Paling Murah 25 Jutaan

Franchise Angkringan Jakarta Biaya Paling Murah 25 Jutaan

Konten [Tampil]

Franchise Angkringan Jakarta Biaya Paling Murah 25 Jutaan

Angkringan adalah warung makan tradisional Jawa yang menyajikan berbagai jenis makanan, termasuk nasi, mie, dan makanan ringan. Franchise Angkringan Jakarta merupakan destinasi kuliner yang populer di Indonesia, terutama di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, angkringan telah menjadi bisnis waralaba yang populer di Indonesia.

 

Franchise Angkringan Jakarta

Salah satu Franchise Angkringan Jakarta yang paling populer di Jakarta adalah Angkringan Dago Coffee, yang didirikan pada tahun 2012 dan memiliki 10-20 unit waralaba. Waralaba populer lainnya adalah Angkringan Jogja Mas Arie, yang menawarkan paket waralaba yang mencakup penggunaan merek, neon box kecil, spanduk besar, dan seragam untuk karyawan.

 

Biaya waralaba tidak termasuk gerobak dan peralatan untuk berjualan, tetapi perusahaan dapat menyediakan paket lengkap.

 

Meskipun membuka waralaba dapat memberikan merek yang sudah dikenal dengan kampanye pemasaran yang disesuaikan dengan baik dan bantuan pemilik waralaba, beberapa pengusaha memilih untuk membuka bisnis angkringan mereka sendiri. Namun, membuka bisnis tanpa mempertimbangkan prosedur operasi standar dan bimbingan dapat menimbulkan tantangan.

 

Di Jakarta, ada banyak warung angkringan yang menawarkan harga yang terjangkau dibandingkan dengan restoran lainnya. Beberapa warung angkringan yang direkomendasikan di Jakarta antara lain Angkringan Si Non di Kemayoran dan Angkringan Nasi Kucing Fatmawati.

 

Daftar Franchise Angkringan Jakarta

Angkringan adalah jenis makanan jalanan yang populer di Indonesia, ditandai dengan warung atau gerobak kecil yang menjual berbagai hidangan dengan harga terjangkau. Meskipun angkringan biasanya diasosiasikan dengan kota Yogyakarta, namun ada juga banyak Franchise Angkringan Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Berikut adalah beberapa Franchise Angkringan yang mungkin bisa Anda coba di Jakarta:

 

1. Angkringan Solo

Waralaba ini berasal dari Solo, Jawa Tengah, dan sekarang telah berkembang ke berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta. Menu yang ditawarkan meliputi hidangan tradisional Jawa seperti nasi kucing, sate kere, dan wedang jahe.

 

2. Angkringan Sate Buntel

Waralaba ini terkenal dengan sate buntel, sejenis sate daging yang dibungkus dengan lapisan lemak sebelum dibakar. Mereka juga menyajikan hidangan lain seperti nasi kucing dan soto.

 

3. Angkringan Lik Man

Waralaba ini terkenal dengan hidangan khasnya, nasi campur Lik Man, yang terdiri dari nasi yang disajikan dengan berbagai lauk seperti ayam goreng, rendang, dan tempe.

 

4. Angkringan Tugu Pahlawan

Waralaba ini terletak di dekat monumen Tugu Pahlawan di Jakarta Pusat dan menyajikan berbagai hidangan tradisional Jawa seperti gudeg, nasi uduk, dan sate ayam.

 

5. Angkringan Mbah Cemplung

Waralaba ini terletak di Jakarta Barat dan dikenal dengan harga yang terjangkau dan porsi yang besar. Menu mereka meliputi berbagai jenis hidangan nasi, gorengan, dan minuman seperti wedang jahe dan es cendol.

 

Perlu diingat bahwa daftar ini belum lengkap dan masih banyak Franchise Angkringan Jakarta yang bisa Anda jelajahi.

 

Apa saja persyaratan untuk membuka waralaba Angkringan?

Berdasarkan hasil pencarian yang ada, persyaratan untuk membuka waralaba angkringan di Indonesia bisa berbeda-beda, tergantung dari perusahaan waralabanya. Sebagai contoh, Angkringan Jogja Mas Arie menawarkan paket waralaba yang mencakup hak penggunaan merek, neon box kecil, spanduk besar, dan satu seragam untuk setiap karyawan.

 

Biaya waralaba tidak ditentukan. Di sisi lain, Angkringan Coffee Dago, yang merupakan salah satu waralaba kafe paling populer di Indonesia, membutuhkan investasi awal sebesar Rp. 600.000 hingga Rp. 1.000.000.

 

Secara umum, untuk mengoperasikan restoran atau kafe di Indonesia, termasuk waralaba angkringan, pemilik bisnis harus mendaftarkan perseroan terbatas (PT) di Indonesia.

 

Orang asing yang ingin membuka bisnis restoran di Indonesia memiliki dua pilihan: mendaftarkan perusahaan penanaman modal asing (PMA) atau mendirikan perusahaan lokal. Setelah LLC terdaftar, pemilik bisnis harus mengajukan permohonan izin restoran ke dinas pariwisata pemerintah setempat.

 

Proses pengajuan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, dan izin terpisah mungkin diperlukan untuk memastikan izin disetujui.

 

Penting untuk dicatat bahwa membuka waralaba atau bisnis apa pun di Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai contoh, membuka waralaba mungkin membutuhkan investasi awal yang besar, tetapi juga memberikan merek yang sudah mapan dan dukungan dari pemilik waralaba.

 

Di sisi lain, membuka bisnis secara mandiri mungkin membutuhkan investasi yang lebih sedikit, tetapi mungkin juga membutuhkan lebih banyak upaya untuk membangun merek dan menarik pelanggan.

 

Apa saja persyaratan untuk membuka Franchise Angkringan Jakarta?

Untuk membuka Franchise Angkringan Jakarta, Anda bisa bermitra dengan Angkringan Jogja Mas Arie.

 

Biaya waralaba sudah termasuk penggunaan merek, neon box berukuran kecil, spanduk besar Angkringan Jogja Mas Arie, dan satu set seragam untuk satu orang karyawan. Waralaba tidak termasuk gerobak dan peralatan untuk berjualan, namun dapat disediakan paket lengkap.

 

Waralaba menawarkan harga dasar khusus untuk semua bahan baku, dan konsultasi gratis jika Angkringan Arie mengalami krisis. Waralaba juga membantu dalam pemasaran dan publisitas cabang baru, dengan setidaknya satu posting per bulan di media sosial dan bantuan dalam membuat konten video. Waralaba ini juga memberikan kesempatan untuk magang bagi karyawan selama tiga jam.

 

Untuk mengoperasikan bisnis restoran di Indonesia, termasuk waralaba Angkringan, seseorang harus terlebih dahulu mendaftarkan perseroan terbatas (PT) di Indonesia. Orang asing yang ingin membuka bisnis restoran di Indonesia memiliki dua pilihan: mendaftarkan perusahaan investasi asing langsung atau perusahaan lokal.

 

Setelah mendaftarkan perusahaan, pemilik bisnis harus mengajukan permohonan izin restoran ke dinas pariwisata setempat. Untuk Jakarta, permohonan akan dilakukan di kantor gubernur. Izin terpisah juga diperlukan untuk memastikan izin restoran disetujui.

 

Berapa Investasi Awal Untuk Waralaba Angkringan?

Investasi awal untuk Franchise Angkringan Jakarta bervariasi tergantung pada merek waralaba. Menurut topfranchise.com, investasi awal untuk waralaba Angkringan Coffee Dago adalah antara Rp 600.000 hingga Rp 1.500.000.

 

Sementara itu, investasi awal untuk waralaba Heerlijk Café berkisar antara Rp. 180.000 hingga Rp. 700.000, dengan biaya royalti 5%. Waralaba BoyBen membutuhkan investasi awal sebesar Rp. 760.000.

 

Di sisi lain, membuka bisnis Angkringan tanpa waralaba bisa lebih murah karena tidak perlu membayar biaya royalti. Menurut mandiribisnis.com, membuka bisnis Angkringan tanpa waralaba membutuhkan persiapan fisik, dan biaya pembukaan bisnis tergantung pada lokasi, peralatan, dan pemasaran.

 

Waralaba Angkringan Jogja Mas Arie menawarkan kemitraan terbuka atau waralaba dengan biaya yang sudah termasuk penggunaan merek, neon box berukuran kecil, spanduk berukuran besar, dan seragam untuk satu orang karyawan. Namun, jumlah pasti investasi awal untuk waralaba ini tidak disediakan dalam hasil pencarian.

 

Modal Franchise Angkringan Jakarta

Berikut adalah contoh perhitungan modal Franchise Angkringan Jakarta:

1.  Angkringan Solo

·     Biaya franchise: sekitar Rp 50 juta

·     Biaya sewa tempat: sekitar Rp 20 juta/tahun

·     Biaya peralatan dan perlengkapan: sekitar Rp 15 juta

·     Biaya bahan baku: sekitar Rp 10 juta/bulan

·     Total modal awal: sekitar Rp 95 juta

 

2.  Angkringan Sate Buntel

·     Biaya franchise: sekitar Rp 30 juta

·     Biaya sewa tempat: sekitar Rp 15 juta/tahun

·     Biaya peralatan dan perlengkapan: sekitar Rp 20 juta

·     Biaya bahan baku: sekitar Rp 8 juta/bulan

·     Total modal awal: sekitar Rp 73 juta

 

3.  Angkringan Lik Man

·     Biaya franchise: sekitar Rp 40 juta

·     Biaya sewa tempat: sekitar Rp 25 juta/tahun

·     Biaya peralatan dan perlengkapan: sekitar Rp 25 juta

·     Biaya bahan baku: sekitar Rp 12 juta/bulan

·     Total modal awal: sekitar Rp 102 juta

 

4.  Angkringan Tugu Pahlawan

·     Biaya franchise: sekitar Rp 35 juta

·     Biaya sewa tempat: sekitar Rp 18 juta/tahun

·     Biaya peralatan dan perlengkapan: sekitar Rp 18 juta

·     Biaya bahan baku: sekitar Rp 10 juta/bulan

·     Total modal awal: sekitar Rp 81 juta

 

5.  Angkringan Mbah Cemplung

·     Biaya franchise: sekitar Rp 25 juta

·     Biaya sewa tempat: sekitar Rp 12 juta/tahun

·     Biaya peralatan dan perlengkapan: sekitar Rp 15 juta

·     Biaya bahan baku: sekitar Rp 6 juta/bulan

·     Total modal awal: sekitar Rp 58 juta

 

Catatan

Perlu diingat bahwa perhitungan modal di atas hanyalah perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi, ukuran angkringan, dan kebijakan Franchise Angkringan Jakarta yang berbeda. Selain itu, selalu perhatikan pengeluaran bulanan seperti biaya operasional, gaji karyawan, dan biaya lainnya agar bisnis dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang memadai.