Kuliner Timur Tengah - Di pelajaran sejarah kamu pasti pernah mendengar bahwa karena letaknya yang strategis, Indonesia sering menjadi tempat singgah pedagang-pedagang dari seluruh dunia. Di antaranya pedagang dari Gujarat, Persia, dan Arab.
Kuliner Timur Tengah
di Indonesia
Banyak dari pedagang tersebut yang menetap dan beranak pinak
di sini. Kebudayaan dari daerah asal mereka bercampur baur dengan budaya khas
Indonesia, termasuk dalam urusan kuliner. Alhasil, kekayaan kuliner Indonesia
semakin semarak karena mendapat sumbangan dari kuliner Timur Tengah tersebut.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Sakit Gigi Berlubang Paling Ampuh
Kalau kamu sobat traveler yang sedang menabung biaya traveling
atau pun yang sedang mencari tempat untuk di kunjungi kamu harus tahu ini dan
bisa jadi tempat tujuan kalain untuk mencobanya.
Condet, Jakarta
Banyak warga keturunan Arab bermukim di wilayah Condet,
Jakarta Timur. Nenek moyang mereka adalah imigran asal Yaman Selatan yang
datang ke tanah air pada awal abad ke-19 dengan tujuan berdagang dan syiar
agama. Karena itu tidak heran, di Condet kamu bisa menemukan banyak tempat
makan yang menyajikan menu kuliner Timur Tengah.
Misalnya, Restoran Puas Hj. Maryam. Di restoran yang sudah
berdiri sejak tahun 1965 ini, coba deh cicipi nasi biryaninya. Menu tersebut
menggunakan daging kambing muda dan nasi basmati. Hidangan ini semakin terasa
Arabnya dengan taburan kismis dan acar yang terbuat dari campuran tomat,
mentimun, serta nanas segar.
Sebagai pelepas dahaga kamu bisa mencoba susu kefir dan teh
tarik yang diramu dengan resep turun temurun. Kudapan manis dan pencuci mulut
seperti cane coklat dan kopi susu arabia juga tidak boleh kamu lewatkan.
Sementara itu di Restoran Al Mukalla, kamu bisa mencicipi
Nasi Mandhi Laham. Hidangan ini dimasak dengan arang kayu di atas tungku tanah
berdiameter 50 cm selama 3 jam. Cara masak ini menjadikan daging matang secara
perlahan dan bumbunya meresap sempurna. Benar-benar menggugah selera.
Menu unik perpaduan khas Jawa dan Arab bisa kamu temukan di
Sate Abu Salim. Menu yang bernama krengsengan tersebut adalah sop kambing
dengan perpaduan manis khas Jawa dan rempah-rempah Arab seperti kapulaga.
Kawasan kampung Arab ini selain terkenal dengan hidangan
Arabnya juga terkenal dengan parfum dan berbagai barang keperluan naik haji.
Pasalnya di Condet terdapat satu ruas jalan yang dipenuhi dengan penjual parfum
murah dan perlengkapan naik haji seperti air zam-zam.
Kampung Al Munawar, Palembang
Penduduk keturunan Arab di kampung ini berasal dari
Hadramaut, Yaman. Pendirinya adalah Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar,
orang keturunan Hadramaut yang menikah dengan putri Sultan Palembang. Sultan
Kerajaan Palembang kemudian menghadiahkan tempat yang sekarang menjadi kampung
Al Munawar sebagai tempat bermukimnya kaum Arab.
Kekayaan kuliner di kampung ini sungguh mempesona. Jika
beruntung, kamu bisa diundang oleh warga setempat menikmati hidangan di rumah
mereka. Bisa juga di masjid jika ada perayaan tertentu.
Makanan yang disajikan menggoda mata. Kuliner perpaduan
Timur Tengah dan Palembang ini disajikan di atas kain tradisional yang
berwarna-warni. Hidangan utama harus berada di tengah, dikelilingi lauk pauk.
Uniknya, jumlah orang yang mengelilingi satu hidangan lengkap tidak boleh lebih
dari 8 orang.
Hidangan perpaduan Timur Tengah dan Palembang ini cita rasa
rempah-rempahnya tidak menyengat dan terasa nikmat. Nasi Minyak sebagai
menu utama disantap dengan beberapa lauk yaitu kari kambing, ayam gulai,
selado, sambal dan acar nanas. Tidak ketinggalan kopi Palembang yang disajikan
di gelas kecil dan teko kuningan yang berbau harum dan manis.
Selain bisa berwisata memanjakan lidah, kamu juga bisa
melihat bangunan bersejarah di kampung Al Munawar. Beberapa rumah di kampung Al
Munawar kabarnya berusia lebih dari 350 tahun dan masih kokoh berdiri.
Rahasianya terletak pada materi pembuatnya yakni kayu ulin dan marmer kokoh.
Lhokseumawe, Aceh
Di Kota Lhokseumawe, Aceh, kamu juga bisa menjumpai kampung
Arab. Penduduknya adalah keturunan Al Kalaliy. Sampai sekarang, sebagian warga
sekitar masih banyak yang menyebut keturunan Al Kalaliy sebagai orang Arab.
Kalau berkunjung, kamu harus mencoba rumah makan Bangladesh
yang terletak di Jalan Perdagangan. Lokasinya dekat dengan terminal lama
Lhokseumawe. Menu andalan di sana adalah roti cane dan kari kambingnya.
Roti cane yang lembut dan gurih berpadu nikmat dengan kari
kambing pedas berbumbu rempah pedas khas Aceh. Aroma kayu manis dan jinten
semakin menambah kenikmatan di lidah. Sangat berbeda dengan roti cane yang
biasa ditemui di mal Jakarta.
Menu andalan lain dari restoran ini adalah nasi goreng Aceh.
Kelezatan nasi goreng aceh tentu sudah tidak asing lagi di Indonesia. Maka kamu
harus mencobanya di tempat asalnya, terlebih lagi di restoran yang sudah
terkenal kelezatannya.
Oh iya, kalau mau makan dengan tenang, hindari ke restoran
ini pada hari Jumat. Hari Jumat adalah hari teramai karena setelah salat Jumat,
orang Aceh punya kebiasaan makan serba kambing.
Kalau kamu ingin menikmati sensasi Timur
Tengah lebih dari sekadar kuliner, Indonesia juga punya tempat-tempat
wisatanya. Sungguh lengkap ya, negeri kita tercinta ini.