New Normal? 6 Tips Technopreneur Menjalani Indonesia New Normal

New Normal? 6 Tips Technopreneur Menjalani Indonesia New Normal

Konten [Tampil]

New Normal kembali digaungkan di tengah pandemi virus corona yang makin meluas serta menginfeksi jutaan orang di dunia, termasuk di Indonesia.






Presiden Joko Widodo juga mengajak warga untuk bisa hidup berdamai dengan virus corona. Akibat pandemi ini, penduduk dunia dituntut tinggal di rumah.

Bekerja, sekolah sampai beribadah juga wajib dilakukan di rumah. Terkecuali untuk mereka yang memanglah harus berkegiatan di luar rumah seperti Technopreneur. Perubahan ekstrem ini sudah memberi imbas yang sangat besar untuk kehidupan masyarakat, dan bagi banyak sektor.

Semenjak virus corona yang mewabah dari China terus menyebar, sampai saat ini obat maupun vaksin penyebab penyakit virus corona masih dikembangkan.

 Lalu, Apa Itu New Normal?

Kepala Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Pengendalian virus corona, berkata kalau NEW NORMAL merupakan perubahan perilaku untuk tetap melaksanakan kegiatan normal. Tetapi, perubahan ini ditambah dengan menjalankan protokol kesehatan guna menghindari terjadinya penularan virus corona.


Penerapan Protokol Kesehatan

Prinsip utama dari new normal, menurut yaitu membiasakan dengan pola hidup. Protokol kesehatan menjadi aturan yang disebutkan dalam implementasi new normal, ialah dengan menjaga jarak sosial dengan kurangi kontak fisik dengan orang lain.

Masyarakat yang menjadi Technopreneur akan menjalani kehidupan new normal sampai ditemukan vaksin, yang bisa digunakan untuk mencegah virus corona.





Transformasi ini merupakan untuk menata kehidupan serta perilaku baru, pada saat pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya hingga ditemukan vaksin untuk virus corona.

Kemudian, bagiamana seorang Technopreneur menjalani masa new normal ini? Supaya kegiatan di luar dapat berjalan dengan baik sesuai prosedur protokol kesehatan? Simak 6 Tips berikut ini supaya Seorang Technopreneur sanggup beradaptasi:

 Tips Technopreneur Menjalani New Normal

1.     Pertama, melakukan penelitian pasar terhadap perubahan tatanan dalam konsep new normal, guna untuk mengenali permasalahan yang ingin dipecahkan serta dibutuhkan masyarakat. Sesudah itu, hasil riset diwujudkan dalam sebuah produk sebagai solusi pemecahan permasalahan tersebut.

2.     Kedua, produk yang terbuat harus mempunyai ke unggulan serta keunikan sehingga berbeda dari produk- produk yang lain yang sudah tersebar di pasaran. Sehingga nantinya bisa diterima warga untuk kebutuhuan sehari- hari dalam menjalani kehidupan new normal.

3.     Ketiga, memastikan pangsa pasar yang sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga produk yang dibuat dapat disesuaikan dengan spesifikasi target market.





Hal tersebut juga bisa memudahkan dalam menentukan harga. Supaya kehidupan new normal ini betul- betul masyarakat sanggup membeli produknya.

4.     Keempat, sesudah produk tersebut diproduksi, wajib melakukan uji pasar untuk mengetahui tanggapan pasar saat sebelum produknya dibuat secara massal. Supaya calon konsumen yang berada di desa dapat membutuhkan disaat menjalani kehiudpan new normal.

5.     Kelima, terus melakukan inovasi- inovasi yang membuat produk tersebut menjadi semakin unggul serta memberikan nilai tambah untuk masyarakat.

Karena seseorang technopreneur harus sanggup mengombinasikan antara kecanggihan teknologi serta kondisi masyarakat saat menjalani kehidupan new normal.

6.     Keenam, yang tidak kalah pentingnya yaitu mendaftarkan produk tersebut di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual untuk memperoleh hak paten atau HAKI( Hak Kekayaan Intelektual).

Sebab produk berbasis teknologi serta ide kreatif, hak paten itu penting sebagai proteksi supaya tidak ada yang meniru. Mengingat saat menjalani new normal ini banyak orang yang ingin membuat produk serupa.


New Normal? 6 Tips Technopreneur Menjalani Indonesia New Normal