Sebagai Indikator Karakter Religius dan wujud pengamalan sila pertama pada Pancasila, semua warga negara Indonesia dibebaskan memeluk agama sesuai keyakinan dan diberi fasilitas pendidikan agama sejak taman kanak-kanak sesuai dengan agama yang dianut. Karena sudah terbiasa dengan ajaran-ajaran agama, banyak orang yang menjadi religius dan selalu mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud takwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
Tapi, selain menjauhkan
diri dari perbuatan dosa dan demi mendapatkan pahala, menjadi orang yang
religius juga memiliki manfaat lain bagi kehidupan. Berikut ini beberapa
manfaat yang akan didapat saat menjadi orang yang religius.
Meningkatkan kebahagiaan
Orang yang religius
cenderung lebih bahagia daripada mereka yang tidak. Menurut penelitian yang
diterbitkan di jurnal American Sociological Review, peningkatan
kebahagiaan ini tidak hanya berasal dari kepercayaan, tetapi dari kegembiraan
sosial karena menjadi bagian dari kegiatan yang berkaitan dengan agama.
Misalnya, mengunjungi
tempat ibadah memungkinkan orang untuk membangun jaringan sosial, ikatan yang
lebih dekat, dan meningkatkan kebahagiaan hidup.
Lebih bisa mengendalikan diri
Menurut penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal International Scholarly Research Notices, mereka
yang beragama memiliki rasa kontrol internal yang kuat. Ini kemungkinan
dikarenakan saat orang berdoa, dan meminta bimbingan Tuhan, mereka merasakan
kendali atas situasi mereka sendiri, yang membantu mereka mengatasi depresi dan
kecemasan.
Juga, sebagian besar
asosiasi dengan iman terkait dengan bagaimana seseorang berpikir tentang dunia
dan peran mereka di dalamnya. Nasihat-nasihat dalam agama selalu berkaitan
dengan keterhubungan, harapan, optimisme, kepercayaan, dan tujuan, yang
semuanya telah terbukti meningkatkan kesehatan mental. Ajaran untuk selalu
memiliki welas asih, memaafkan, dan bersyukur juga merupakan kualitas yang
sangat terkait dengan individu yang spiritual dan religius.
Sistem kekebalan yang lebih sehat
Orang yang menghadiri
acara keagamaan setidaknya sekali seminggu berpotensi memiliki sistem kekebalan
yang lebih kuat. Penelitian dari Duke University Medical Center yang
mengamati 1.718 orang dewasa yang lebih tua, menemukan bahwa partisipan yang
sangat spiritual memiliki interleukin-6 setengah kali lebih tinggi daripada
mereka yang tidak menghadiri acara keagamaan.
Interleukin-6 sendiri merupakan protein inflamasi dalam sistem kekebalan yang terkait dengan kanker tertentu, penyakit autoimun, dan beberapa infeksi virus.
Menurunkan tekanan darah
Sebuah studi yang
dipublikasikan dalam The International Journal of Psychiatry in Medicine menemukan
bahwa lansia yang aktif secara religius 40 persen lebih kecil kemungkinannya
untuk mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang kurang aktif.
Penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dari Duke University Medical Center ini dilakukan
dengan mengukur tekanan darah dari hampir 4.000 peserta, dan mensurvei mereka
tentang partisipasi religius mereka. Hasil dari penelitian ini adalah
orang-orang yang religius menunjukkan tekanan darah yang bagus. Walaupun
begitu, para peneliti belum dapat mengetahui alasannya.
Meningkatkan kepercayaan diri
Menjadi religius juga
dapat membuat seseorang merasa lebih baik tentang diri sendiri. Menurut
laman Live Science, orang yang religius memiliki kepercayaan diri yang
lebih tinggi dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada orang yang
tidak. Tetapi, manfaat ini hanya didapat oleh orang-orang yang tinggal di
negara-negara di mana agama tersebar luas dan dianggap penting.
Misalnya, temuan yang
dilaporkan dalam jurnal Psychological Science, menunjukkan bahwa orang
yang religius akan mendapatkan dorongan kebahagiaan di Turki karena di sana
budaya masyarakatnya memang taat beragama. Tetapi, tidak melihat manfaat
menjadi religius di Swedia yang merupakan negara sekuler.
Agama memang selalu
mengajarkan kita menjadi manusia yang baik agar selamat di dunia dan akhirat.
Jadi, yuk perdalam lagi ilmu agama dan gunakan sebagai pedoman dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.