Prinsip Dasar Analisis Teknis Saat sebelum Bemain Saham

Prinsip Dasar Analisis Teknis Saat sebelum Bemain Saham

Konten [Tampil]

Prinsip Dasar Analisis Teknis Saat sebelum Bemain Saham. Saham yang layak dibeli untuk analisa teknikal kala kamu membeli apa yang kamu cari? Kamu mencari good deal, kamu mencari diskon, kamu mencari produk yang lagi promosi beli satu gratis satu. Intinya, kala berbelanja kamu berupaya mencari produk yang biayanya lebih murah dari biasanya. Makin murah makin baik.


Tidak heran bila mayoritas pemain saham melakukan Mengenai yang sama kala membeli saham mereka mencari saham yang murah, saham yang bagikan diskon dari harga normal. Dengan kata lain, mereka hanya tertarik membeli saham yang biayanya turun. Makin dalam turunnya, makin murah. Makin murah, makin menarik buat dibeli. Namun membeli saham yang murah, yang anjlok dalam, bertolak balik dengan Prinsip Ketiga analisa teknikal yang bunyinya, dikala saat sebelum kamu percaya analisa teknikal, kamu harus terlebih dulu percaya pada Teori momentum.

Teori momentum memberi tahu jika apa yang lagi turun cenderung melanjutkan momentum turunnya, apa yang sudah murah biasanya jadi lebih murah lagi. Coba kamu cerna. Salah satunya tujuan kamu membeli saham ialah buat menciptakan untung. Artinya kamu berharap buat menjual saham tersebut di harga lebih besar. Namun untuk Teori momentum, saham yang sudah murah cenderung hendak tambah murah.

Bila yang murah bertambah murah, harapan menuai untung dari membeli saham murah biasanya malah berakhir buntung. Bila saham yang sudah murah jangan dibeli, saham gimana yang layak dibeli? Untuk analisa teknikal, saham yang layak dibeli ialah saham yang biayanya lagi naik. Apakah tidak salah? Sama sekali tidak salah. Ulangi sekali lagi, untuk analisa teknikal, saham yang layak dibeli ialah saham yang biayanya lagi naik. Apakah ini berarti kamu hendak untung masing- masing kali membeli saham yang lagi naik?

Tidak semudah itu. Teorinya sederhana. Prakteknya rumit. Perlu kamu ingat jika saham bergerak naik- turun. Tetap, tidak ada saham yang naik terus tanpa turun. Tidak ada pula saham yang turun terus tanpa naik. Sering terjalin sehabis kamu membeli saham yang lagi naik, saham tersebut berbalik arah turun. Tidakkah Mengenai ini menganulir teori buat membeli saham yang lagi naik? Sama sekali tidak. Teori momentum tidak memberi tahu jika saham yang naik hendak terus naik tanpa turun. Teori momentum memberi tahu jika saham yang lagi naik cenderung hendak tetap naik.

Praktek yang sulit ialah membenarkan saham mana yang cenderung naik. Semacam itu sebabnya berbagai berbagai analisa teknikal diciptakan buat menjawab perkara ini. Namun intinya tetap satu. Analisa Teknikal merekomendasi beli saham yang lagi naik. Bukan saham yang murah. Memanglah, membeli saham yang naik terlebih yang sudah naik besar, sangat bertentangan dengan sifat manusia yang ingin menciptakan diskon. Pada dini mulanya tidak percaya.

Namun dari pengalaman main saham, lebih sering menciptakan laba dari saham yang lagi naik, bukan dari saham yang sudah murah. Apakah ini berarti saham murah tidak layak dibeli? Tidak begitu. Memanglah, analisa teknikal tidak memasukkan saham murah dalam catatan layak beli, namun ada analisa tata cara lain yang tujuannya mencari saham murah.

Prinsip Dasar Analisis Teknis Saat sebelum Bemain Saham